Jumat, 21 Januari 2011

Google Chrome dev gets password sync -- again


Google Chrome password sync has been a long time coming, first taking shape in May 2010 Chromium builds. It's popped up before in official Chrome builds, but never appeared to be functional. Now, however, password sync has come back to the Dev Channel -- and it seems to be working for some. On my own system, Chrome's status indicator spun endlessly and I was never able to authenticate -- forcing me to cancel the process and leave my sync options as they were. Sebastian, however, successfully logged in and activated password sync with no problem.



With password sync so close being finished, maybe Google will start working on letting us sync our custom search engines...
Google Chrome dev gets password sync -- again originally appeared on Download Squad on Fri, 21 Jan 2011 09:00:00 EST. Please see our terms for use of feeds.

Deals & More: Five9 raises $8.6M to handle customer calls in the cloud, CWR Mobility grabs $1.5M for mobile CRM

Today’s funding announcements include two companies focused on the customers:

Five9 brings in $8.6M for its virtual call centers: The company has raised funding led by Adams Street Partners for its cloud-based call center software. The Pleasanton, Calif.-based company says it processes more than one billion phone calls per year and has raised more than $37M in funding to date.

CWR Mobility gets $1.5M for cell phone CRM: The provider of mobile solutions to the Microsoft Dynamics CRM tool has raised a second round of funding led by HENQ Invest. The company, whose name means “Crawl Walk Run” in reference to the steps needed to build a business, has offices in Washington and the Netherlands and has customer relationship management solutions for Apple, RIM and Windows phones.

vMobo raises nearly $700K for SMS-based marketing: The Fremont, Calif.-based startup has raised funding for its “interactive direct marketing” application, according to a filing with the SEC. Currently operating in India and the UAE, vMobo has plans to enter the Indonesian market next with its text message-based app.

ShopNation grabs $720K to help fashion lovers shop till they drop: The San Francisco-based startup has raised $720K of an expected $1.4M in equity funding, according to a filing with the SEC. ShopNation’s web site, currently in beta, aggregates retailer product data. After searching for clothing and accessories by brand or price, shoppers get directed to popular retail web sites to make a purchase.

Apple sues Nokia in London over touch-screen scroll patent

Apple has sued Finland's Nokia over claims that one of Nokia's European patents for scrolling on a touch screen is not valid. The suit was filed in London's High Court earlier this week, and is the latest in the legal back-and-forth between Nokia and Apple.



In December of 2010, Nokia filed claims in three European countries, alleging that Apple infringed on 13 additional patents, in addition to 24 patents already descried in the existing US and International Trade Commission filings. To date, Nokia has opened file claims on four patents in the UK High Court, seven patents in district court in Dusseldorf, five in Mannheim and two in the Hague. This latest suit from Apple challenges a filing made by Nokia against Apple in Dusseldorf in September of 2010.



Nokia spokesman Mark Durrant sounded confident in an email sent to Bloomberg. 'Nokia is confident that all of the 37 patents it has asserted against Apple' [are valid], he said. 'We are examining the filing and will take whatever actions are needed to protect our rights.' Meanwhile, Apple declined to comment.



We suspect this won't be over for a long time.
Apple sues Nokia in London over touch-screen scroll patent originally appeared on TUAW on Fri, 21 Jan 2011 09:30:00 EST. Please see our terms for use of feeds.

Camino 2.1 alpha preview released, new features in tow

Camino, the open source web browser for Mac OS X, has released Camino 2.1 Alpha 1 -- the first preview release of the forthcoming Camino 2.1 update.



It's been just over a year since version 2.0 was released,
and we can expect to see some great new features and improvements in the upcoming update. Most notably, version 2.1 comes with an enhanced location bar with auto-complete and an offline mode, too.



Other new features to expect are as follows:

  • Improved Plug-in Control: Camino now disables Java by default, and a new hidden preference allows disabling arbitrary plug-ins.
  • Status Bar: The status bar can now be hidden by choosing 'Hide Status Bar' in 'View' menu.
  • Certificate Errors: The certificate error page in Camino 2.1 Alpha 1 is both friendlier and more informative than the one in Camino 2.
  • Gecko 1.9.2: Camino now uses version 1.9.2 of the Mozilla Gecko rendering engine, which has enhanced support for web standards and improved JavaScript performance.

However, not all of these new features are fully implemented in the Camino 2.1 Alpha 1 preview release.



Remember, this is a preview release for testing and feedback. This release may be unstable and unsuitable for daily use, but if you're feeling adventurous -- and want to check out the new features -- visit the download page here. If you're looking for a light-weight and snappy alternative to the more common Mac OS X web browsers, visit the Camino 2.0 download page here.



Camino 2.1 alpha preview released, new features in tow originally appeared on TUAW on Fri, 21 Jan 2011 09:00:00 EST. Please see our terms for use of feeds.

Sriyono, Mantan Miliarder yang Kini Jadi Pria Pink Penjual Siomay Keliling

http://images.detik.com/content/2010/12/12/157/SIOMAY-5.jpg

Jalan hidup tak bisa ditebak. Sriyono, seorang mantan miliarder, kini berjualan siomay keliling. Namun, berkat penampilannya yang eksentrik, predikat miliarder itu tampaknya bakal kembali disandangnya.


Menjadi penjual siomay keliling dengan pakaian dan aksesori serba pink membuat Sriyono terkenal, terutama di dunia maya. Mantan miliarder itu juga pernah menjadi bintang tamu di sebuah stasiun televisi. Bahkan, ada yang menawari bermain sinetron. Semua itu dia lakukan demi bisa bertemu anaknya.

Minggu lalu (16/1) INDOPOS menelusuri rute jualan Sriyono di kawasan kelas menengah ke atas di Jalan Gandaria Tengah, Jakarta Selatan, tak ada orang yang tahu namanya. Tapi, ketika disebut nama Siomay Pink (barang dagangan Sriyono), kebanyakan warga yang ditemui mengenali. Mulai sopir bemo, satpam, tukang ojek, hingga anak-anak.


Siomay Pink juga menjadi identitas pria asal Klaten, Jawa Tengah, itu di dunia maya. Mesin pencari Google menyebut 83.500 hasil yang merujuk pada usaha siomay yang dijalankan Sriyono sambil berkeliling di atas sepeda pink.

http://proto.areamagz.com/alpha/backend/media/data/entry_images/2010/10/25/foj-somay-pink-edit2_full.jpg



Sriyono menjadi topik hangat di kalangan komunitas entrepreneur. Sebab, selain berjualan dengan kostum dan perlengkapan mencolok serbapink, kegigihannya dalam berwirausaha menjadi inspirasi tersendiri.

’’Mungkin karena saya dianggap nyentrik. Itu saja. Tapi, entahlah, saya nikmati saja momen-momen ini,’’ ujarnya sambil melayani pelanggan. Dia pun meracik bumbu siomay dari panci pink yang terikat di belakang sepeda pink yang telah dimodifikasi dengan sejumlah kotak kayu yang juga berwarna pink. Di depan sepeda itu terdapat dua keranjang pink dengan dua teddy bear pink terduduk di dalamnya.


Sriyono juga mengenakan kaus pink, bercelana pendek pink, topi pink, serta jam dan bahkan anting pink Namun, di balik penampilan nyentrik itu, tersimpan kisah perjuangan hidup yang cukup berliku.

sama chelsea olivia


Kisah sukses Sriyono dimulai pada 1969 ketika pria kelahiran Klaten, 21 Juli 1954, tersebut merantau ke Jakarta untuk menjadi sales mobil. Ketika itu, tiba-tiba saja dia sangat gemar pada siomay dan memutuskan untuk belajar cara membuat makanan itu. Dia lantas berguru pada seorang keturunan Tiongkok asal Pulau Bangka.

Dialah yang mengajari Sriyono membuat siomay. Setahun penuh Sriyono bekerja tanpa digaji untuk mendapatkan resep rahasia sang penjual siomay itu. Beberapa tahun kemudian, sang guru meninggal dan mewariskan usaha Siomay kepada Sriyono. Pada 1980-an, Sriyono memberanikan diri memulai usaha siomay keliling di Jakarta dengan modal patungan dengan beberapa teman.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxgFFNz9xJapiqDZvqYRj3kUa16co46jxijYLYdQFV5ufqyG68h9w7e8KfAoLa14KeE3Yv833KxJf_vpiBt7nb_X4VvAbi7tMZN-sUBAVtTGUhJWVanAssg43UnFWW-RPpDikyX8girak/s1600/000010.JPG

Berbagai cara ditempuh untuk membesarkan usaha tersebut. Mulai membikin armada siomay sepeda keliling sampai mendirikan warung-warung kecil. Puncak sukses diraih pada 1996 ketika dirinya berhasil membuat outlet di salah satu mal elite di ibu kota, yakni Plaza Senayan.

Sriyono adalah pendiri dan pemilik outlet Siomay Senayan dengan beberapa cabang. Pendapatan bisnisnya ketika itu mencapai Rp 2 miliar per tahun. Dia menikmati sukses berjualan siomay dengan berstatus bujangan. Sriyono mengenang, tinggal di ibu kota dengan duit melimpah ketika itu bagai hidup di surga.



Bahkan, bisnisnya sangat kuat sehingga ketika krisis 1998 menerpa modalnya tidak berkurang. Tapi, dia justru masih bisa mendirikan outlet di beberapa tempat lain. April 1999, Sriyono memutuskan untuk mengakhiri masa lajang dan menikahi putri seorang polisi.

Pernikahan yang tidak direstui orang tua sang istri itu kemudian menjadi bom waktu bagi kehidupan Sriyono. Pertengkaran demi pertengkaran pun terus muncul sehingga konsentrasi Sriyono pada bisnisnya mulai berkurang.

Ketika itu, dia menjadi satu-satunya pengusaha siomay yang meneken kontrak dengan gerai waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC). Dia menyuplai siomay di puluhan gerai KFC di Jakarta yang ketika itu memiliki menu khusus siomay.

http://vibizlife.com/UserFiles/Image/pink1.jpg

Namun, persoalan rumah tangga yang tak kunjung selesai pelan-pelan membuat manajemen bisnisnya kolaps. Akhirnya, Sriyono terpaksa menjual hak paten Siomay Senayan dan usahanya pun gulung tikar. Awal 2004, setelah 4 tahun 7 bulan berumah tangga dan dikarunia dua anak, yakni Peksi Safira Miradalita (kini 11 tahun) dan Pramesti Dewi Angelita (kini 10 tahun), sang istri menggugat cerai Sriyono. ’’Saya ingat. (Saat itu) hanya baju yang melekat di badan yang saya miliki,’’ kenangnya sambil menerawang.

Setelah perceraian, sang istri kemudian mengasingkan diri dan membawa serta dua anak Sriyono. Sejak itu dia pun tidak pernah lagi bertemu dua buah hatinya. Dalam kondisi bangkrut, Sriyono sempat ditampung mantan rekan-rekan bisnisnya.

Dia pun sempat mendapat bantuan modal dan berusaha merintis lagi usaha siomay kelilingnya mulai nol dengan konsep awal, yakni belasan armada siomay keliling. Tapi, pada 2008, usaha itu lagi-lagi bangkrut. ’’Saya selalu ingat anak saya dan rindu yang tidak tertahan membuat saya sulit berkonsentrasi,’’ katanya. Kegagalan kali ini membuat Sriyono tertekan.

Dia pun memilih menjadi gelandangan dan tinggal di jalanan kotakota Jakarta. Tiap malam, dia tidur berpindah- pindah, dari halte bus ke kolong jembatan dan dari pinggir jalan ke masjid-masjid. Hingga 2009, Sriyono memilih menetap di Masjid Al Bina di kawasan Senayan.

Setelah beberapa minggu tinggal di sana, tiba-tiba dia mendapat bantuan modal dari seorang jamaah pengajian yang mengetahui latar belakang dirinya sebagai pengusaha siomay. ’’Waktu itu saya diberi modal Rp 1 juta untuk memulai bisnis lagi,’’ katanya.

Awal 2010, Sriyono pun sudah memiliki gerai siomay di mal Pasaraya Blok M yang bernama Siomay Maestro. Namun, lagi-lagi karena tinggal kesepian dan rindu kepada dua buah hatinya, konsentrasinya dalam berbisnis terganggu. Dia pun kembali bangkrut. Sampai saat ini, Sriyono masih berutang kepada manajemen Pasaraya Rp 13 juta.

Di ambang keputusasaan, sebulan menjelang bulan puasa 2010, dia memutar otak dan mendapat ide brilian. Yakni, kembali memulai usaha siomay keliling, tapi dengan tampilan yang eksentrik.

Diharapkan, ketika dia menjadi eksentrik, sang anak akan mengetahui dan dirinya dapat bersua dua buah hatinya setelah lima tahun berpisah tanpa kabar itu. Sriyono pun memutuskan mengenakan warna pink sebagai seragam berjualan. Pernak-pernik pink pun dikenakan untuk berdagang keliling.

Dia juga berusaha tampil di setiap momentum di mana publik Jakarta banyak yang berkumpul. Sriyono akhirnya dijuluki ’’maskot’’ dalam even Hari Bebas Kendaraan alias Car Free Day yang diberlakukan sebulan sekali di jalan protokol Jakarta. ’’Semakin banyak orang yang kenal saya, kesempatan untuk bertemu kembali dengan anak saya semakin besar,’’ katanya.

Tapi, usaha tampil nyeleneh itu tidak semudah yang dia bayangkan. Setiap hari, bahkan sampai sekarang, Sriyono harus rela menjadi bahan ejekan orang-orang yang lewat. Tak jarang perkataan mereka sangat pedas dan menusuk hati. Tak sedikit yang mengira Sriyono adalah seorang waria yang nyambi berjualan siomay saat siang dan ’’berpraktik’’ saat malam.

Tapi, demi menemukan sang anak, hinaan dan cacian itu ditanggapi dengan se-nyum dan hati ikhlas. Bahkan, kini dia sudah memiliki 34 kaus pink, 18 pasang sandal pink, 12 topi pink, 3 jam pink, 3 pasang kacamata pink, kalung pink braces, anting-anting pink, dan tiga pasang sepatu pink.

Upaya tampil eksentrik itu membuahkan hasil ketika dirinya muncul sebagai topik di Twitter dan BlackBerry Messenger. Popularitasnya menanjak ketika kisah usahanya dipublikasikan di situs kaskus.us.

Pertengahan Desember 2010, sebuah koran berbahasa Inggris di Jakarta memuat foto Sriyono dengan full aksesori pink. Hasilnya, pekan lalu, awal Januari 2011, sebuah televisi nasional berhasil mempertemukan Sriyono dengan sang anak.

’’Waktu itu, rasa senangnya tak terhingga. Saya bersyukur mereka mengakui saya sebagai bapak, walaupun mereka memiliki ayah tiri warga Inggris yang kaya,’’ ujarnya, kali ini sambil terisak.

Tampil di televisi mendatangkan keuntungan bagi usaha Sriyono. Dalam dua pekan terakhir, omzet berjualan keliling yang biasanya hanya Rp 200 ribu per hari naik lima kali lipat menjadi Rp 1 juta per hari. Banyak pesanan dalam jumlah besar sehingga pendapatan berjualan berkeliling terdongkrak. Sejak pekan lalu, seorang pengusaha getol menawari Sriyono untuk membuka franchise siomay Yo Pink di beberapa lokasi di Jakarta.

Dia juga mendapat tawaran untuk bermain sinetron. Rundown jadwal casting oleh sebuah rumah produksi juga sudah di tangannya. Lalu, apa yang akan dilakukan sekarang? Sriyono menyatakan, dirinya masih berencana meneruskan usaha berjualan dan akan membuka warung kecil di Jalan Otto Iskandar Muda, Jakarta. Dia fokus meraih sukses lagi dengan Siomay Yo Pink itu.


’’Saya ingin anak saya bangga dengan bapaknya si penjual siomay berkaus pink ini. Saya akan bangkit demi putri-putri saya,’’ ujarnya lantas tersenyum. (sumber: indopos.co.id)

hariansobek quote: jangan anggap remeh orang dengan tampilan luarnya atau profesinya, tapi lihatlah apa yang telah dia perjuangkan untuk menjalani hidup dan melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya :)

Apple seeds first Mac OS X 10.6.7 beta to developers

Apple Insider reports that Apple seeded the first beta of Mac OS X 10.6.7 to developers on Thursday. The beta is Build 10J842 and weighs in at 338.6MB for download.



According to those familiar with the build, Apple indicates that there are no known issues, but developers have reportedly been encouraged to specifically test AirPort, Bonjour, SMB file sharing, and graphics drivers.



It could be some time before we see the release of 10.6.7 to the general Mac public. It's just over two weeks since Apple released Mac OS X 10.6.6 which included the release of the Mac App Store. However, with no known issues reported, it could be sooner than expected.



Mac OS X 10.7 Lion, the next version of Mac OS X, is expected sometime this summer.
Apple seeds first Mac OS X 10.6.7 beta to developers originally appeared on TUAW on Fri, 21 Jan 2011 10:00:00 EST. Please see our terms for use of feeds.

LauncherPro for Android updated, brings fancy home screen transitions (video)


LauncherPro, the fan-favorite Android home screen replacement, has been updated! This is not the much-hyped complete rewrite of the codebase -- that's coming soon! -- but it does bring one of the most-requested features: home screen transitions.



Rather than tell you all about them, we've made a video that shows off the four new Compiz-like transitions -- it's embedded after the break. Suffice it to say, they're very, very sexy. And elastic-y. The other thing this update ushers in is even smoother app drawer scrolling, which is also shown in the video (though it really is hard to say, objectively, whether it's smoother than before!)



You can download LauncherPro from AppBrain, or scan the QR code after the break.